Assalamu'alaikum...

harap dibaca....

Selamat datang di Blog saya.

Foto saya
Purwokerto, Jawa Timur, Indonesia

Jumat, 17 Maret 2006

PROPOSAL TUGAS AKHIR
EL-695 KEAMANAN SYSTEM INFORMASI


Dosen : Dr.Ir. Budi Rahardjo

N a m a : Erwin Sulwindria
N I M : 232 00 506

Judul
yang diajukan : Keamanan Wireless LAN
( Standard 802.11b dan Jaringannya )


A. PENDAHULUAN

Berbagai jenis teknologi jaringan yang menggunakan wireless telah atau akan segera mengangkat pasar bisnis meskipun demikian wireless lokal area network (LAN) melalui standard 802.11x diperkirakan menjadi standard yang umum dipakai di perusahaan-perusahaan. Produk 802.11b yang beroperasi pada 2,4 Ghz dapat mengirimkan paket sebesar 11 Mbps sebanding dengan performance dari standard ethernet yang menggunakan koneksi kabel. Versi 802.11a beroperasi pada frekuensi yang lebih tinggi dan menjanjikan kecepatan yang lebih cepat secara significan. Tetapi produk versi 802.11b mempunyai cost yang lebih kecil dan performance yang lebih kuat. Versi ini banyak dipakai dibanyak departemen atau di kantor-kantor di Amerika dan personal atau di rumah-rumah, sekalipun IT staff dan para administrator management keamanan belum mengenal wireless LAN sebagai suatu pendekatan teknologi.

Paper ini memusatkan pada masalah keamanan melalui standard wireless LAN yang saat ini dipakai.

• Wireless LAN sebagai pengendali bisnis
Penggunaan Wireless LAN mempunyai faktor keunggulan yaitu selalu menyediakan sambungan jaringan tanpa harus memakai kabel. 50 % dari 1000 perusahaan di Amerika menggunakan teknologi ini yang didasari oleh perkembangan teknologi dari standard 802.11x.
Akan tetapi system jaringan ini hampir kurang memadai akan perhatiannya terhadap keamanan informasi.

• Keamanan Wireless LAN di Perusahaan
Equipment dari standard 802.11b mempunyai cost yang rendah hal ini membuat teknologi tersebut begitu atraktive dan membuat para attacker mudah untuk melakukan serangan.

B. MENGENAL RESIKO SERANGAN YANG DIHADAPI
Resiko serangan yang mungkin akan terjadi pada standard 802.11b dapat dikatagorikan kedalam tujuh jenis serangan :

• Insertion Attack
• Interception dan Monitoring Traffic Wireless
• Jamming
• Client-to-Client Attack
• Brute Force Attack Againts Access Point Password
• Attack againts encription
• Misconfiguration

C. MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI WIRELESS
Proses dan Aplikasi teknologi kadang-kadang membuat bingung para user, tetapi dengan melkukan manajemen dari keamanan informasi wireless hal tersebut tidak pernah terjadi. Dalam kenyataannya proses-proses bisnis membentuk manajemen ‘risk’ yang kuat untuk sejumlah aset fisik dan peralatan jaringan yang juga bekerja untuk melindungi sumber-sumber wireless. Pedoman efektifitas cost memudahkan suatu organisasi membentuk perlindungan keamanan yang tepat yang merupakan bagian dari strategi wireless secara keseluruhan. Point-point berikut memperkenalkan pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan :

• Kebijakan Keamanan Wireless dan Design Arsitektur
• Treat Access Point
• Kebijakan dari Konfigurasi Access Point
• Penemuan Access Point
• Penilaian Keamanan Access Point
• Perlindungan Client Wireless
• Mengatur Pelayanan Keamanan untuk Wireless

D. SOLUSI KEAMANAN INTERNET SYSTEM WIRELESS LAN
Produk dari system manajemen internet dan pelayanan menyediakan solusi manajemen keamanan yang sehat untuk wireless LAN. Hal tersebut dikembangkan pada cakupan point-point berikut :

• Keamanan Produk Software
• Mengatur Service Keamanan
• Konsultasi Arsitektur Keamanan
• Progam pendidikan Keamanan Wireless LAN
• Product Update

Rabu, 25 Januari 2006

Perbedaan hasil belajar psikomotorik penggunaan metode demonstrasi dan metode audiovisual

pada pembelajaran senam hamil
Endah Retno Dewi
ABSTRAK Metode mengajar memegang peranan penting dalam proses pendidikan. Pada pembelajaran
senam hamil dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat sehingga pemahaman aplikasi dari pokok
bahasan yang disampaikan dapat dicapai oleh peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan hasil belajar psikomotorik antara penggunaan metode demonstrasi dan metode audiovisual pada
pembelajaran senam hamil. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasi Experimental dengan
pendekatan posttest dan uji statistik yang digunakan adalah ‘t-test’. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa
Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri semester II. Pengambilan sampel dilakukan dengan total
sampling, dengan kriteria inklusi. Pengelompokkan sampel dilakukan dengan cara random. Dari 40 sampel
dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing 20 responden untuk kelompok demonstrasi dan 20 responden
untuk kelompok audiovisual. Masing-masing kelompok diberi perlakuan, untuk kelompok demonstrasi
mendapat metode demonstrasi dan untuk kelompok audiovisual mendapat perlakuan metode audiovisual.
Setelah kedua kelompok mendapat perlakuan kemudian dilakukan posttest. Hasil penelitian berdasarkan uji
statistik ‘t-test’ menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar antara metode demonstrasi dan metode
audiovisual. Hal tersebut terlihat dari hasil pengukuran posttest pada metode demonstrasi menunjukkan nilai
mean sebesar 90,10 sedangkan pada metode audiovisual menunjukkan nilai mean sebesar 79,60. Hasil uji t
didapatkan thitung > ttabel (6,528 > 2,093) dan secara statistik bermakna (p
1/1
Powered By Blogger