Assalamu'alaikum...

harap dibaca....

Selamat datang di Blog saya.

Foto saya
Purwokerto, Jawa Timur, Indonesia

Minggu, 10 Mei 2009

metode buzz grup

5.3 Metode Kelompok Buzz (Buzz Groups)
Menurut Roestiyah (2001:9) Buzz Group adalah suatu kelompok besar yang dibagi menjadi 2 (dua) sampai 8 (delapan) kelompok yang lebih kecil sehingga jika diperlukan kelompok kecil ini diminta untuk melaporkan hasil diskusi yang mereka lakukan kepada kelompok besar.
Menurut Surjadi (1989:34) kelompok Buzz (Buzz Groups) adalah suatu kelompok yang dibagi kedalam beberapa kelompok kecil (sub-groups) masing-masing terdiri dari 3-6 siswa dalam tempo yang singkat untuk mendiskusikan suatu topik atau memecahkan suatu masalah. Kelompok yang kecil itu akan melaporkan hasil dari kelompok mereka kepada kelompok besar dan kemudian pada diskusi kelas.
Menurut Hasibuan, dan Moedjiono (2004:20) Buzz group adalah suatu kelompok besar yang dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri atas 4-5 orang. Tempat diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah. Diskusi diadakan di tengah pelajaran atau di akhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Hasil belajar yang diharapkan ialah agar segenap individu membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda-beda tentang bahan pelajaran, membandingkan interprestasi dan informasi yang diperoleh masing-masing. Dengan demikian masing-masing individu dapat saling memperbaiki pengertian, persepsi, informasi, interpretasi sehingga dapat dihindarkan kekeliruan-kekeliruan.
Berdasarkan ketiga pendapat di atas, kelompok Buzz dapat diartikan sebagai suatu metode pembelajaran yang membagi siswanya dalam suatu kelompok besar yang terdiri dari 10 orang menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 orang, dan diskusi dilakukan dalam tiga tahapan yaitu diskusi kelompok kecil, diskusi kelompok besar, dan diskusi kelas. Setiap kelompok kecil mendiskusikan tugas yang diberikan dan berkewajiban untuk melaporkan hasil diskusi pada kelompok besar lalu kemudian kelompok besar mempersentasikan dalam diskusi kelas.
Setiap metode yang diterapkan oleh guru pada saat proses belajar mengajar pasti memiliki keunggulan dan kelemahannya. Keunggulan dari metode kerja kelompok Buzz ini adalah :
a. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.
b. Diskusi kelompok Buzz yang membagi kelompok besar menjadi beberapa kelompok kecil membuat siswa lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya dan lebih bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepada mereka.
c. Diskusi yang dilakukan dalam beberapa tahap membuat siswa lebih mengingat dan memahami apa yang telah mereka diskusikan.
d. Belajar untuk saling membantu dan tolong-menolong dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Tetapi disamping keunggulan dari metode kelompok Buzz (Buzz Groups) juga memiliki kelemahan, antara lain yaitu :
a. Keberhasilan metode ini bergantung pada kemampuan iswa untuk memimpin kelompok.
b. Dibutuhkan waktu yang lebih banyak dalam metode kelompok Buzz.
Menurut Surjadi (1989:35) dalam pelaksanaan metode kelompok Buzz (Buzz Groups) mempunyai langkah-langkah yang harus diperhatikan. Sebelum memulai proses pembelajaran, guru telah terlebih dahulu membentuk kelas menjadi 4 kelompok besar dan memperkenalkan kepada siswa tentang metode ini. Berikut adalah langkah-langkah dalam metode kelompok Buzz (Buzz Groups) adalah :
a. Persentasi Guru
Pada tahap ini pembelajaran diawali dengan presentasi kelas yang dilaksanakan oleh guru. Guru memberikan apersepsi awal yang ada dalam kehidupan sehari-hari tentang topik atau pokok bahasan yang akan dipelajari. Kemudian guru menyampaikan konsep-konsep dasar pokok bahasan. Setelah itu guru membentuk siswa dalam kelompok besar dan memilih satu pemimpin dari kelompok besar. Setiap pemimpin diberikan tugas.
Adapun tugas dari pemimpin kelompok adalah :
1. Pemimpin kelompok dibantu guru memecah anggota kelompoknya menjadi 3-4 kelompok kecil yang terdiri dari 2 atau 3 orang.
2. Pemimpin mengkoordinir anggota kelompoknya agar diskusi kelompok kecil dan kelompok besar berjalan baik dan tepat waktu.
3. Pemimpin juga ikut membantu setiap kelompok kecil dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
4. Memperingatkan setiap kelompok kecil dua menit sebelumnya bahwa tugas mereka hampir berakhir.
5. Mengundang kelompok kecil itu untuk berkumpul lagi menjadi kelompok besar.
6. Mempersilahkan tiap kelompok kecil untuk menyampaikan hasil diskusi mereka.
7. Mempersilahkan anggota kelompok lain untuk memberikan tanggapan.
8. Merangkum hasil diskusi kelompok besar.

b. Tahap diskusi kelompok kecil
Setelah pemimpin kelompok dibantu guru membagi kelompok besar menjadi kelompok kecil, kemudian guru memberikan tugas berupa LKS kepada setiap kelompok kecil. Pada tahap ini setiap kelompok kecil berkewajiban menyelesaikan LKS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan berkewajiban melaporkan hasil diskusi pada kelompok besar.

c. Tahap diskusi kelompok besar
Pada tahap ini pemimpin kelompok meminta setiap kelompok kecil untuk bergabung kembali menjadi kelompok besar. Pemimpin kelompok memimpin jalannya diskusi kelompok besar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Setiap kelompok kecil menyampaikan hasil diskusinya kepada kelompok besar dan pemimpin kelompok mempersilahkan anggota kelompok lainnya untuk memberikan tanggapan. Pemimpin kelompok merangkum hasil diskusi kelompoknya untuk dikumpulkan dan dipresentasikan dalam diskusi kelas.

d. Tahap diskusi kelas
Guru mengecek pemahaman siswa dengan mempersilahkan salah satu anggota kelompok besar untuk mempersentasikan hasil diskusi. Jawaban anggota kelompok tersebut merupakan perwakilan jawaban dari kelompok. Pada saat salah satu perwakilan dari kelompok besar mempersentasikan hasil diskusi, guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan.

Adapun persamaan antara metode kelompok Buzz (Buzz Groups) dengan model jigsaw yaitu sama-sama membagi kelas dalam kelompok kecil tetapi dalam pelaksanaannya menurut Isjoni (2009:54) dalam model jigsaw terdapat tim ahli yang diambil dari masing-masing kelompok kecil untuk menguasai dan memahami suatu materi kemudian setiap orang dalam tim ahli kembali lagi kedalam kelompoknya untuk menjelaskan materi yang telah dipahaminya kepada anggota kelompok kecil sedangkan kelompok Buzz (Buzz Groups) tidak, sehingga antara metode kelompok Buzz (Buzz Groups) dengan model jigsaw berbeda.

sumber : www.enggineanalisis.blogspot.com
Powered By Blogger