Assalamu'alaikum...

harap dibaca....

Selamat datang di Blog saya.

Foto saya
Purwokerto, Jawa Timur, Indonesia

Rabu, 13 Februari 2008

Semua tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. Pertama kali penelitian tindakan kelas diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan lainnya.

Pada awalnya penelitian tindakan menjadi salah satu model penelitian yang dilakukan pada bidang pekerjaan tertentu dimana peneliti melakukan pekerjaannya, baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun pengelolaan sumber daya manusia. Salah satu contoh pekerjaan utama dalam bidang pendidikan adalah mengajar di kelas, menangani bimbingan dan konseling, dan mengelola sekolah. Dengan demikian yang menjadi subyek penelitian adalah situasi di kelas, individu siswa atau di sekolah. Para guru atau kepala sekolah dapat melakukan kegiatan penelitiannya tanpa harus pergi ke tempat lain seperti para peneliti konvensional pada umumnya.

Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

Dalam konteks pekerjaan guru maka penelitian tindakan yang dilakukannya disebut Penelitian Tindakan Kelas, dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan yang secara sengaja dimunculkan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan guru yang kemudian dilakukan oleh siswa. Dalam hal ini arti Kelas tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga (Suharsimi: 2005).



Untuk mewujudkan tujuan-tujuan penelitian, PTK (action research in the classroom)) dilaksanakan berupa proses pengkajian daur (siklus) yang terdiri dari 4 tahap, yaitu:

a. Perencanaan (plan): Rencana penelitian tindakan mempertimbangkan resiko yang ada dalam perubahan perubahan perilaku, sosial dan adanya kendala, baik bersifat material maupun non material dalam situasi terkait (Kontekstual);

b. Tindakan (Action): Aksi yang dilakukan secara sadar, terkendali, cermat dan bijaksana. Tindakan digunakan sebagai pijakan untuk pengembangan tindakan-tindakan berikutnya, yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan, dan tindakan bersifat tidak tetap (sementara). Tindakan dituntun oleh perencanaan dan mengandung resiko, karena terjadi dalam situasi nyata dan berhadapan dengan kendala materil dan non materil.

c. Observasi (Observation): Observasi berfungsi mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi memberikan pertanda tentang pencapaian refleksi. Bahan pokok yang diobservasi adalah tindakan, pengaruhnya, dan konteks situasi tempat tindakan dilakukan.

d. Refleksi (Reflection): Refleksi adalah mengingat dan merenung kembali suatu tundakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan dan kendala yang nyata dalam tindakan strategik. Pada tahap refleksi diadakan diskusi diantara para peserta, melalui diskusi kelompok memberikan dasar perbaikan rancana selanjutnya. Refleksi memiliki aspek evaluatif, untuk menilai apakah pengaruh tindakan memang sesuai yang diinginkan dan memberi saran-saran tentang cara-cara untuk meneruskan pekerjaan. Refleksi juga mengandung pengertian deskriptif, yaitu memungkinkan dilakukannya peninjauan, pengembangan gambaran yang baik.

Dalam proses refleksi akan ditemukan hal-hal sebagai berikut:

ANALISA > PEMAKNAAN > PENJELASAN > PENYUSUNAN
KESIMPULAN > IDENTIFIKASI TINDAK LANJUT

Dalam PTK, hal yang menjadi pokok penelitian meliputi :
1. Variabel Penelitian, terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat
2. Tempat dan Waktu Penelitian, menceritakan setting penelitian
3. Subjek Penelitian, objek yang diteliti
4. Metode Penelitian,Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Didalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) siklus
yang akan digunakan. Setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu :
a. Perencanaan (planning)
b. Tindakan (acting)
c. Observasi (observasing)
d. Refleksi (reflekcting)

Teknik Pengumpulan Data
Selanjutnya, dari kegiatan diatas dilanjutkan dengan pengumpulan data, yang terdiri dari :
1. Tes
tes dilakukan untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan dari setiap siswa baik lisan maupun tulisan.Tes dilakukan pada akhir siklus dalam setiap proses penelitian.

2. Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara sistematis, (Arikunto). Metode ini dilakukan untuk mengamati dan mencatat secara langsung segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini yang berpedoman pada lembar observasi sebagai data pendukung ,data ini berupa catatan dan instrumen pemantauan kelas.
Teknik Analisa Data
Dari hasil pengumpulan data, kemudian data tsb dianalisa untuk mengetahui hasil dari tindakan


Data Tes
Analiasis data tes yang digunakan adalah membandingkan data T0> T1> T2 >T3 . Jika diperoleh data T3> T2> T1 >T0 maka dikatakan penelitian ini berhasil.
T0 = Tes yang diambil sebelum adanya perlakuan
T1 = Nilai hasil belajar setelah tindakan pada siklus I.
T2 = Nilai hasil belajar setelah tindakan pada siklus II.
T3 = Nilai hasil belajar setelah tindakan pada siklus III.


Data hasil belajar diperoleh dari hasil pemeriksaan lembar tes siswa dengan rumus sebagai berikut:

Nilai = Jumlah Skor yang Diperoleh x 100
Jumlah Skor Maksimum

Selain itu dihitung juga persentase untuk menentukan keputusan belajar siswa dengan rumus:
Np = n / N x 100%

Keterangan :
Np : Nilai persentase hasil belajar siswa.
n : Nilai yang diperoleh siswa dari nilai tes hasil belajar.
N : Jumlah seluruh nilai tes hasil belajar.



Data Observasi
Untuk menentukan keaktifan siswa dalam observasi maka di tentujan dengan rumus dibwah ini:

Skor Aktifitas Siswa = deskriptor yang muncul x 100
Jumlah maksimum descriptor

Dari hasil perhitungan keaktifan siswa maka diperoleh rumus untuk menghitung rata-rata keaktifan kelas dengan rumus:
Persentase rata-rata keaktifan siswa dikelas = Nm/Jumlah Desriptor x 100%
N

Keterangan :
Nm = Jumlah sekuiruh item yang di cek
N = Jumlah siswa



Dierich dalam Hamalik menyatakan, aktivitas belajar dibagi kedalam beberapa kelompok, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Aktivitas Visual
2. Aktivitas Verbal
3. Aktivitas Mendengarkan
4. Aktivitas Menulis
5. Aktivitas Metrik/Psikomotor
6. Aktivitas Mental
Powered By Blogger